Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2021

Ada yang Bergema: Kehampaan

Makhluk Immortal itu bernama : "Kehampaan" Aku seperti mencari sesuatu. Sebuah tanda tanya. Apakah hidup kita seakan mencari tanya? Dan jawaban itu hanya bersifat immortal. Namun derap jantungku, bertalu lebih cepat. Karena ada yang bergema. Ia bernama Kehampaan. Entah dari mana muncul kembali. Namun sangat menukik, mencekik dan memekik. Kulihat langit sore, berubah menjadi muram. Haru pedesaan kembali meriuhkan suasana. Suara ladang jagung dan ladang padi yang dihembus angin, anak-anak yang asyik bermain layangan, gunung-gunung yang menjulang tinggi, petani yang menanam padi hingga kelelahan, atau ladang yang menguning emas, lalu tonggeret berbunyi, seakan berbicara dalam bahasa-bahasa yang kesepian.  Aku terdiam cukup lama, hampir 3 jam. Memikirkan apapun yang terbesit. Makan pun rasanya tak nikmat dan tak bergairah. Ponsel rasanya tak menarik lagi, tak ada hiburan. Namun kehampaan masih asyik menyelimuti diriku sendirian, bergema dan meraung seperti singa yang kelaparan. A...

Catatan Bulan Agustus

"rasa syukur menikmati bisa berjalan saja, baru terasa saat aku susah berjalan seperti ini" Hai, Agustus. Ada beberapa cerita yang ingin saya sampaikan. Niatnya kepingin cerita aja sih, bukan nulis opini atau jurnal atau juga ngoceh soal feminisme.  Sebelumnya terimakasih, karena baru setengah bulan ini, Agustus menemani saya dengan hari-hari yang penuh tantangan dan hampir ketidakwarasan. Ini baru setengah bulan loh. Tapi setengah bulan itu berhasil membuat diri jadi overthingking, cemas, sedih, takut, dan bahkan hampir trauma turun tangga wkwk. Rekorr (tepuk tangan). Awal-awal bulan Agustus, seperti biasa. Saya tak bisa melepaskan kewajiban saya sebagai mahasiswi untuk mengikuti program wajib Kuliah Kerja Nyata Dari Rumah (KKN-DR). Rencananya kemarin itu, kami (saya dan kawan-kawan) melaksanakan KKN-DR di salah satu rumah teman yang berada di Depok. Untuk pertama kalinya, saya benar-benar merasakan KKN yang langsung 'ngabdi' atau terjun ke masyarakat, walaupun cakup...

Post-Mo : A World We Need

Penulis : Azhar Azizah, penulis abal-abal, penyuka buku, dan kopi.- Saat ini kita hidup dalam keadaan yang huru-hara, yang serba canggih, dan serba modern. Orang-orang setiap hari, setiap jam, setiap menit, setiap detik berlalu-lalang mencari atau sengaja mencari kesibukan ke segala arah, ke segala penjuru. Setiap hari orang-orang mampu bereksistensi dalam setiap jam, menit bahkan detik pada apa yang dilakukannya. Namun ini semua hanya kepuasan yang bersifat sementara, tetapi setiap orang selalu membutuhkannya.  Demi bisa hidup di zaman seperti ini. Setiap orang tak lagi memikirkan esok ingin masak apa, harga beras, minyak, sayur, dan garam di pasa, karena semua itu sudah tersaji dalam aplikasi yang bernama go food , grab food , atau shopee food daripada masakan ibu di rumah yang lebih nganggur. Dan setiap orang nyatanya dan butuhnya lebih memikirkan harga kuota internet, harga baju di toko online, harga sepatu, handphone, dan outfit lainnya supaya tak tertinggal zaman agar terliha...

Awas Toxic!! - Intimate Partner Violence

Stop Kekerasan! "sebuah jurnal  Intimate Partner Violence,  karya Penulis abal-abal - Azhar Azizah" Kekerasan pada hakikatnya bisa terjadi dalam jangka waktu dan ruang apa saja. Salah satu yang menjadi ciri khas kekerasan, adalah adanya kekerasan dalam suatu hubungan. Entah itu hubungan dengan orangtua atau keluarga, hubungan dengan teman, ataupun hubungan dengan pasangan bahkan kekerasan seksual. Kekerasan bagaimanapun bukanlah esensi mendidik paling baik, kekerasan bagaimanapun adalah penyebab dari rasa trauma. Kekerasan tidak identik dengan kekerasan fisik juga. Tapi kekerasan yang paling bahaya, adalah kekerasan yang halus yang mengancam dan mematikan psikis seseorang secara perlahan. Kekerasan bagaimanapun harus dihancurkan. Dunia yang harmonis sejatinya adalah cita dan cinta yang harus di tegakkan. Namun dunia seperti itu hanyalah utopia. Namun kita masih bisa untuk mengendalikan dan berkata "Stop!" pada kekerasan.  Bahkan Anarkisme sendiri mengancam dan mengu...

Bedah Buku: Integrasi Ilmu

Integrasi Ilmu, Mulyadhi Kartanegara - Sebuah Rekonstruksi Holistik sebuah resensi buku, karya abal-abal - Azhar Azizah Dalam hal ini basis sebagai dasar atau asas antara ilmu-ilmu agama dan juga ilmu-ilmu umum adalah satu dan sama, hal ini telah banyak di jelaskan dalam bab sebelumnya tentang teori wahdah al-wujud Mulla Sadra. Perbedaan yang terjadi diantara ilmu-ilmu agama dan juga ilmu-ilmu umum hanya sebatas pada pemilahan semata bukan pemisahan apalagi mengakibatkan pada penolakan ilmu-ilmu tersebut satu sama lain. Tujuan dilakukannya pemilahan ini menurut Mulyadi adalah bahwa ilmu-ilmu agama dapat menuntun kehidupan ruhani manusia sedangkan ilmu-ilmu umum dapat membimbing kehidupan duniawi manusia yang keduanya sama-sama penting dan bermanfaat.  Get it on below. Free!⏬ https://bit.ly/BedahBukuIntegrasiIlmu