Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2021

Diskriminasi Perempuan dalam Dunia Pekerjaan (Jurnalistik)

Diskriminasi Perempuan dalam Dunia Pekerjaan (Jurnalistik) Penulis : Azhar Azizah (manusia biasa). Empat hari yang lalu, saya mengikuti sebuah pekan jurnalistik LPM Institut UIN Jakarta bersama Konde.co yang di pandu oleh Ibu Luviana yang membahas tentang "Ketimpangan Perempuan dalam Dunia Jurnalistik". Saya mencatat beberapa poin yang menjadi fokus saya, di antaranya adalah: 1. Kualitas penggambaran dunia perempuan dalam dunia Jurnalistik yang relatif rendah dan mendapatkan berbagai macam stereotip peran,  2. Adanya bias gender yang masih kental melalui konstruksi ideal misoginis-patriarkis, 3. Meskipun dalam kampus, mereka berasal dari program studi mahasiswi jurnalistik, tetapi ketika sudah terjun dalam dunia kerja, mereka (mahasiswi) tidak memprioritaskan dunia jurnalistik sebagai karier utama, karena penuh resiko keamanan, dampak sosial yang rentan terjadi, tidak ramah terhadap perempuan sehingga tidak mampu dan tidak bisa mereka hadapi, 4. Konsep-konsep ideal saat menca...

Ada 16 HAKtP loh, Gatau? Lupa? Masa Sampe LUPA Sih?

Perempuan bukan menuntut ingin dilihat atau sebagainya. Faktanya, kasus-kasus kekerasan terhadap perempuan masih gencar, tapi agaknya kurang seksi di telinga masyarakat.  Penulis : Azhar Azizah- Stereotip terhadap kata ‘perempuan’ sebagai makhluk yang lemah, manja, dan juga selalu dijadikan bahan-bahan satire dalam kehidupan sehari-hari masih terus terjadi hingga hari ini. Perempuan bukan menuntut ingin dilihat atau sebagainya. Faktanya, kasus-kasus kekerasan berbasis gender (KBG) khususnya terhadap perempuan masih menimbulkan angka-angka yang mebumbung tinggi, tetapi sepertinya, hal ini masih kurang jeli di lihat masyarakat. Padahal, sepenuhnya kita mengetahui secara sadar dan jelas bahwa kasus-kasus diskriminasi, penyalahgunaan hak terhadap perempuan dan kasus interseksionalitas perempuan masih rutin terjadi dimana-mana, khususnya di tanah air. 16 HAKtP rasa-rasanya mulai mengalami ke-masif-an tapi belum sepenuhnya tergerak dan terbuka secara sistematis aktif. Walaupun sudah berj...

Penghayatan Sufistik Sachiko Murata dan Mulyadhi Kartanegara

Sufistik : Sang Pemikir Panteistik menuju Prinsip Tauhid Kita harus menilik salah satu bunyi Firman Allah, dalam Q.S. Fussilat ayat 53, yang berbunyi : "Kami akan memperlihatkan tanda-tanda kami di segenap Cakrawala dan dalam jiwa mereka sendiri, sampai jelas bagi mereka bahwa Dia adalah Maha Benar".  Ini menandakan bahwa tanda-tanda (ayat) Allah yang dijumpai baik di dalam maupun di luar diri manusia merupakan salah satu tema yang berulang-ulang di dalam Al-Quran. Sebuah tanda adalah fenomena yang memberitahukan ihwal (hal) Allah. Tanda itu bisa dijumpai dari seorang nabi, risalah nabi, mukjizat nabi atau berbagai hal yang berkaitan yang ada di alam semesta ini dengan Allah.  Ayat pendukung lainnya terdapat dalam Firman Allah, yakni Quran Surat (51 : 20-21) yang berbunyi "Dan di atas bumi ada tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang-orang yang yakin, dan juga dalam dirimu. Apakah tidak kamu perhatikan?". Singkatnya, bahwa segala sesuatu yang ada di alam semesta ini...