Puisi, Penyair dan ASU
Sastra Itu Sederhana, tapi Menukik Tajam! Penulis : Azhar Azizah, penyuka sastra. Selain tertular teman ngomong kasar, ternyata sastra (puisi) juga nyata-nyatanya membuat saya pandai berbicara ngomong ASU. Ya bagaimana tidak? tiap kali saya membaca sastra, atau cuplikan musikalisasi puisi, dengan sendirinya mulut saya selalu bilang "Anjirr! Asu!" atau paling tidak yang lebih sederhana "Bangsatt!". Puisi dan penyair yang hebat adalah sekumpulan ASU bagi saya. Karena selain pandai bermain dan beribadah kata, mereka juga mampu menyuguhkan makna dan pesan yang bikin bulu kuduk jadi merinding. Baru-baru ini saya membaca sastra dan buku esai puisi dari penyair khas sunda, yakni Kang Acep Zamzam Noor. Terbilang baru, saya mengenal beliau, tapi selain Jokpin, Wira Nagara, Aan Mansyur, Soe Hok Gie, Widji Thukul, Chairil Anwar, Omar Khayam, Fikar W. Eda, K.H. Mustofa Bisri, dan D. Zawawi Imron, kang Acep bagi saya adalah sekumpulan dari ASU tersebut. ASU dalam hal ini, buka...