Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2021

Melanggengkan Kepatriarkian Lewat Isu-isu Pro Kesetaraan : Ketawain aja

Melanggengkan Kepatriarkian Lewat Isu-isu Pro Kesetaraan : Ketawain aja Dalam catatan saya terdahulu, memang benar diharuskan bagi kita untuk melakukan perlu dan pentingnya suudzon perspektif patriarki. Fungsinya apa? Supaya kita lebih jeli dan teliti melihat, bahwa ada dua jenis manusia laki-laki di dunia : laki-laki biasa dan laki-laki yang memang patriarki. Saya bermain dengan banyak teman laki-laki saya, tapi saya sendiri pun tidak juga phobia terhadap mereka. Karena pada kenyataannya, relasi sosial dan gender memang penting untuk dibangun untuk saling membangun hubungan yang harmonis satu dengan yang lain.  Namun, sekalipun ia pandai, pintar dan sangat paham betul melebihi saya sendiri soal isu-isu kesetaraan gender/feminisme, bahkan isu-isu kekiri-kirian tetapi jika dalam praktiknya ia sendiri masih bersikap superioritas dan malah hal tersebut dijadikan landasan untuk melanggengkan kepatriarkiannya, maka saya hanya bisa tertawa sih. Ya tak ada ubahnya lah seperti Pemerintahan...

Untuk Dara

 Oleh: Soe Hai, Dara. Surat ini kutulis di tengah sakit kepala yang mengganggu. Saat batang leher hingga ke tengkorak kepala terasa nyut-nyutan. Mungkin karena terlalu lama menatap layar terpa; mungkin juga karena terlalu sering begadang. Entahlah. Sebelumnya aku minta maaf jika surat ini dibuka dengan keluhan, bukan dengan sapaan manis, salam, atau basa-basi tanya kabar. Itu terlalu klise. Dan menurutku, kau juga tak suka dengan hal-hal seperti itu. Jadi izinkanku agar menunaikan janjiku siang itu: merespon pertanyaan (setengah pernyataan) darimu di salah satu media sosial. Begini, Dara. Tanpa perlu aku menceritakan tentang bagaimana bunyi tulisanmu kala itu, tanpa perlu aku membeber konteks saat itu, aku ingin mempertegas bahwa andai suatu pilihan tak diiringi oleh suatu konsekuensi, atau andai konsekuensi dari satu pilihan selalu baik, maka aku akan memilih untuk berasamamu. Segera. Namun sayangnya, kita tahu sama tahu, bahwa hal yang tengah kita perbincangkan ini tak sesempit h...

Catatan Hitam, Lembar 1 : Memahami Anarkisme Alexander Berkman

Resensi Buku ABC Anarkisme : Anarkisme untuk Pemula karya Alexander Berkman 'Anarkisme, Bukan Musuh Semua Orang' 'Anarkisme Bukan Kekerasan' Note ❗: Catatan ini bersifat sensitif, catatan ini hanya sebagai wacana keilmuan, pemahaman dan representatif intelektual, agar tak salah dipahami. Menggeluti Anarkisme, adalah pekerjaan yang sudah ku lakukan sejak semester 3. Catatan mengenai anarkisme sendiri bersifat sensitif sehingga mudah di jadikan boomerang, dan disalahpahami oleh masyarakat. Anarkisme adalah penggambaran dunia utopia idealis yang tak mampu sepenuhnya terwujud dan mudah di terapkan. Maka dari itu, anarkisme hanya sebatas pemahaman, ideologi yang di tawarkan Goldman, Berkman, Bakunin, Pierre, Kropotkin, Malatesta dan Rocker sebagai ideologi, pemahaman, dan catatan yang sempurna.  Buku ini adalah karya persembahan Berkman untuk menjelaskan teorisasi anarkisme pemula kepada para pembaca. Pembaca akan menyelami keseluruhan mengenai apa itu anarkisme, revolusi, m...

Feminisme Indonesia dan Jendala Feminisme Islam

Mengenal Feminisme Indonesia dan Esensi Feminisme Islam Sebelumnya, saya ucapkan terimakasih yang sebanyak-banyaknya kepada dosen/Ibu Siti Nadroh yang telah menyumbangkan aspirasi, peran intelektual, keterbukaan pemikiran mengenai wacana-wacana feminisme selama mata perkuliahan Relasi Gender berlangsung. Tanpa beliau, mungkin tulisan ini tidak hadir.  Kita sadar bahwa feminisme barat memang dilahirkan atas sebuah refleksi terhadap situasi kapitalisme yang ada [Baca : Feminisme Marxisme], dan juga kentalnya budaya patriarki itu sendiri sehingga menyebabkan adanya ekses budaya yang seksisme dengan menitikberatkan pada aspek biologis [Baca : Feminisme Radikal]. Namun jauh sebelum itu, kelahiran emansipasi Indonesia agaknya jauh lebih utama dibanding kelahiran emansipasi dan feminisme di Barat. Jauh sebelum perempuan barat berkembang, beberapa perempuan Indonesia telah hadir sebagai pelopor pergerakan, dari mulai tokoh dan juga gerakan-gerakannya sebagai bentuk reaksi atas ketidakadila...